DLH Kota Serang Gelar Acara Pembinaan Latsitardanus


KOTA SERANG - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang melalui Bidang Pengelolaan Sampah Limbah B3 (PSBL3) dan peningkatan kapasitas melaksanakan kegiatan rapat koordinasi percepatan pengurangan sampah yang dilaksanakan di ruang Rapat Dinas Perpustakan dan Kearsipan Daerah Kota Serang, Senin (09/06/2025).

Rapat koordinasi dengan sasaran pembentukan 1000 Bank Sampah ini dihadiri oleh Forum Bank Sampah, Bank Sampah Induk POLIRAN, perwakilan pengurus unit Bank Sampah, dan Koalisi Masyarakat Peduli Sampah (KOMPAS). 
Tujuan diadakannya rapat koordinasi ini untuk mengetahui dan memberikan informasi mengenai seberapa cepatnya target rencana pembuatan 1000 Bank Sampah dalam lima tahun kedepan. 

Forum Bank Sampah harus bersifat keluarga, saling mengisi satu sama lain. Diharapkan Bank Sampah dapat membantu Pemerintah dalam percepatan pengurangan sampah.  
Riset sosial penanganan sampah di lingkungan Kota Serang, dikarenakan para peserta Latsitardanus meneliti mengenai persampahan di lingkungan Kota Serang dan penelitian sampahnya akan di paparkan di depan Walikota mengenai penanganan sampah.

Pembicara dalam rapat koordinasi, Anita dari PSLB3 memberikan pemaparan mengenai kondisi sampah dan pengolahan sampah di Kota Serang. Keuntungannya yaitu, Tempat Pembuangan Ahir (TPA) Kota Serang berbentuk cekung sehingga tidak terlihat menumpuk, sampah tidak bisa dihilangkan tetapi bisa di kurangi.

Kegiatan pengurangan sampah terdiri dari pembatasan timbulan sampah (Reduce), pendauran ulang sampah (Reuse) dan/atau pemanfaatan kembali sampah (Recycle). Sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi :

- Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis jumlah, dan/atau sifat sampah
- Pengumpulan sampah dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu
- Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir
- Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah. Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.

Sampah lainnya seperti plastik dan yang tidak bisa diolah dimasukan ke dalam Insinerator. Di TPA Cilowong terdapat pengelolaan sampah, yang organik dipilah untuk dibuat kompos, di ambil oleh pengepul, atau insinerator untuk dilakukan pemadatan kembali.

Selanjutnya untuk pembuatan Eco Enzime, Yeti dari Bidang PPKLH memaparkan mengenai belajar pembuatan eco enzyme. Tujuan dibuatnya eco enzim yaitu untuk mengurangi sampah di rumah tangga, mengurangi sampah 9% dan juga alternatif pengurangan bahan kimia sintetis berbahaya dirumah, bisa dimanfaatkan untuk cuci piring, untuk cuci tangan, pembersih toilet, pengharum mobil, pupuk organik dan lain-lain.

Perbandingan pembuatan eco enzim 1:3:10, karna disesuaikan dengan kemampuan rumah tangga. Dalam pembuatan eco enzim sayuran tidak direkomendasikan, yang banyak digunakan untuk pembuatan eco enzim yaitu kulit buah yang berbau harum. Maksimal 25%, semua sisa buah sayur, dapat digunakan untuk eco enzim, minimal pembuatann 90 hari.

Tingkat efisiennya cairan eco enzim digunakan pupuk organik dalam penanaman tanaman, belum ada tingkat efisiennya. 
SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR