KOTA SERANG - Akibat adanya dugaan ucapan kasar dengan menyebut nama binatang yang dilakukan oleh oknum pengajar berinisial Ustad SJN terhadap M.R seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Tilawah Daarul Qoriin, mengakibatkan santri tersebut kabur dari Ponpes yang beralamat di Link. Citerep, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.
Kaburnya santri diketahui pihak keluarga setelah menerima surat dari tukang ojeg. Dimana isi dari surat tersebut memberitahukan bahwa selama berada di Ponpes Tilawah Daarul Qoriin, dirinya mendapatkan perlakuan yang tidak sewajarnya, baik dari santri yang lain dan juga oknum pengajar itu sendiri.
Selanjutnya pihak keluarga mendatangi Ponpes Daarul Qoriin bertemu dengan SJN, Umar menjelaskan bahwa pihak Ponpes tidak mengetahui ada santrinya yang kabur. Karena sebelumnya, santri masih ada dan terlihat mengikuti solat Jum'at berjamaah.
"Setelah saya mendatangi Ponpes pada Kamis malam Jum'at kemarin sekira pukul 22.00 WIB, saudara saya tidak ada di lingkungan Ponpes. Lantas seperti apa SOP keamanan bagi santri dan santriwati yang diterapkan disini," terangnya, Jum'at (18/07/2025).
Masih kata Umar, setelah dirinya beserta orang tua santri mempertanyakan prihal ucapan kasar yang ditujukan kepada M.R, oknum Ustad mengakui dan meminta maaf atas perkataan kasarnya. Akan tetapi, pengakuan dari SJN, ucapan kasar dan bahasa binatang itu bukan untuk M.R saja, melainkan untuk semua santri.
"Dengan adanya pengakuan dari oknum, apakah ucapannya bisa diwajarkan dan diterima begitu saja. Buktinya dampak negatif dari perkataan Ustad SJN yang menguasai ilmu agama, membuat saudara saya pergi meninggalkan Ponpes ini," tambahnya.
Dengan adanya kejadian seperti ini, pihak keluarga meminta pertanggungjawaban dari pihak Ponpes Daarul Qoriin atas kaburnya santri berinisial M.R pada hari Jum'at kemarin. Dikarenakan 3 tahun yang lalu, pihak keluarga sudah menitipkan anaknya untuk belajar dan bersekolah disini.
Sementara itu, Ustad SJN pengajar Ponpes Tilawah Daarul Qoriin ketika dikonfirmasi mengakui atas ucapan dan berdalih bahwa dirinya tidak bermaksud mengatakan kata kasar yang ditujukan langsung secara pribadi ke santri yang bersangkutan.
"Jadi perkataan kasar yang saya ucapkan itu bukan ke M.R, melainkan ditujukan kepada santri yang sedang bermasalah. Saya pribadi meminta maaf atas ucapan yang telah terucap," jelasnya, Sabtu (19/07/2025).
Terkait kaburnya santri pada hari Jum'at sore kemarin, pihak Ponpes sudah berupaya mencari informasi keberadaan santri kepada para alumni yang sudah lulus.
Penulis : Redaksi