Diduga Adanya Penyunatan Anggaran di Kegiatan Penataan Insfrastruktur Lapangan SMAN 1 Binuang

SERANG - Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan saat ini sedang melaksanakan kegiatan pengelolaan pendidikan Sekolah Menengah Atas, paket pekerjaan penataan infrastruktur SMAN 1 Binuang dengan jenis pembangunan lapangan upacara.

Kegiatan yang baru selesai dikerjakan oleh CV Zulfa Bintang Pratama dengan nomor kontrak 000.3.2/03/02.0101/SPK/DINDIKBUD/2025, nilai anggaran Rp 199.277.000 bersumber dari APBD Provinsi Banten tahun anggaran 2025, konsultan pengawas CV Azda Cipta Dimensi, waktu pelaksanaan 30 hari kalender terhitung dari tanggal 02 Oktober 2025.

Seperti dikatakan Aditia Darmadi salah satu Aktivis pemerhati pembangunan, pada saat kegiatan pengecoran betonisasi lapangan SMAN 1 Binuang, diduga ada beberapa kejanggalan dalam tahapan metode pelaksanaan.

"Terkait persiapan lahan untuk hamparan agregat, sepertinya dilokasi tidak semuanya menggunakan agregat dan tanpa adanya pemadatan," katanya, Sabtu (18/10/2025).

Seharusnya setiap pekerjaan yang menggunakan rigid pavement atau betonisasi, hamparan agregat itu sangat penting, karena menjadi komponen struktural utama yang memberikan kekuatan dan kekakuan.

"Untuk penggunaan besi tulangan wiremesh, tidak semuanya dipasang, hanya terpasang di samping dan diduga tidak menggunakan kaki-kaki sebagai penahan," imbuhnya.

Selanjutnya Aditia menambahkan, dilokasi tidak semuanya menggunakan plastik cor sebagai alas untuk beton yang berfungsi melindungi cor dari tanah dan kelembaban, mencegah air semen merembes ke dalam tanah, serta membantu proses pengeringan beton agar lebih optimal.

"Hasil dari investigasi tim dilokasi beberapa waktu yang lalu, diduga adanya penyunatan anggaran untuk kebutuhan jenis agregat, besi wiremesh dan plastik cor. Dikarenakan 3 jenis item tersebut tidak semuanya digunakan secara merata," tambahnya.

Sementara itu, konsultan pengawas CV Azda Cipta Dimensi ketika dikonfirmasi via pesan WhatsApp prihal temuan dan dugaan kejanggalan, yang bersangkutan diduga tidak merespon.

Senada, Agung pelaksana CV Zulfa Bintang Pratama dikonfirmasi via pesan WhatsApp, diduga tidak merespon.