Pembangunan RKB SMAN 1 Tirtayasa Diduga Gagal Kontruksi


SERANG - Salah satu peran penting dan perhatian pemerintah dalam mendukung dunia pendidikan dengan cara meningkatkan infrastruktur sekolah. Seperti pada pekerjaan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMA Negeri 1 Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten.

Namun dalam tahapan pelaksanaan yang sedang dikerjakan PT Amanah Multi Kreasi, diduga adanya kelalaian, sehingga berdampak pada mutu pengerjaan yang buruk dalam proses pengecoran yang mengakibatkan bengkok pada struktur balokan dak tengah bangunan gedung lantai dua.

"Meski dilakukan perbaikan dan diduga atas sepengetahuan pengawas, dari sudut pandang teknis itu tetap dikategorikan sebagai kesalahan struktural dan diduga gagal kontruksi," ucap Hafid aktivis Serang Utara, Rabu (05/11/2025).

Menurut Hafid, penggunaan balok yang bengkok bisa disebabkan beban yang melebihi kapasitas desain balok, penggunaan bahan bangunan seperti beton atau baja yang diduga tidak memenuhi setandar kualitas serta perhitungan yang salah.

Pemasangan yang tidak tepat atau kurangnya ulangan yang diperlukan, balok yang bengkok pada bangunan gedung berlantai dua umumnya dianggap sebagai tanda serius adanya potensi kegagalan kontruksi atau masalah struktural yang signifikan.

"Ini menunjukan bahwa elemen struktur tersebut mungkin tidak berfungsi sebagaimana mestinya dalam menahan beban yang bekerja dan sarat adanya dugaan kejanggalan," tambahnya.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak CV Amanah Multi Kreasi belum bisa dikonfirmasi.

Diketahui, pekerjaan pembangunan Ruang Kelas Naru (RKB) SMAN 1 Tirtayasa dengan nilai anggaran Rp 2.152.512.000, nomor kontrak 000.3.2/03/02.0023/KKPPK/Dindikbud/2025, sumber dana APBD Provinsi Banten TA 2025, kurun waktu 120 hari kalender, yang dikerjakan oleh PT Amanah Multi Kreasi dan konsultan pengawas PT Zhapira Artha Konsukindo terlihat jelas dilapangan para pekerja yang tidak memakai alat pelindung diri (APD) serta minim pengawasan. (Ohin/Red)
SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR